PASAR INDUK GADANG MALANG

TAMPAK DEPAN DENGAN VIEW DESAIN APIK DAN MENARIK SEBAGAI TEMPAT BERWISATA SERTA BERBELANJA KELUARGA

PASAR INDUK GADANG MALANG

PASAR INDUK GADANG DENGAN LUASAN 27.000 METER PERSEGI,BERADA DI SUDUT KOTA YANG RAMAI DENGAN PENGUNJUNG

PASAR INDUK GADANG MALANG

FASILITAS YANG NYAMAN DAN BERSIH AKAN MENGUNDANG PENGUNJUNG UNTUK DATANG DAN BERBELANJA

PASAR INDUK GADANG MALANG

TAMPAK DEPAN PASAR INDUK GADANG YANG LUAS DAN DITATA BERDASARKAN JENIS DAGANGAN YANG AKAN MEMPERMUDAH PEMBELI

PASAR INDUK GADANG MALANG

LAHAN PARKIR YANG LUAS DENGAN AKSES JALAN LANGSUNG KEJALAN UTAMA

PASAR INDUK GADANG MALANG

PADA BAGIAN DALAM TERDAPAT VOID/TEMPAT TERBUKA YANG MEMUDAH PENGUNJUNG UNTUK MELEPAS LELAH DAN BERSANTAI

PASAR INDUK GADANG MALANG

TERDAPAT TEMPAT BERSANTAI YANG BISA ANDA NIKMATI DI LANTAI 2 DAN 3

PASAR INDUK GADANG MALANG

VEW KE ARAH SELATAN DARI PASAR INDUK GADANG MALANG

PASAR INDUK GADANG MALANG

GAMBARAN SUASANA ALUN-ALUN PADA SORE HARI

PASAR INDUK GADANG MALANG

GAMBARAN SUASANA ALUN-ALUN PADA MALAM HARI

PASAR REJOSARI

VIEW SEMPURNA UNTUK USAHA ANDA DISUDUT JALAN

PASAR REJOSARI

TEMPAT YANG LUAS MEMBERI KESEMPATAN BISNIS BARU UNTUK PEDAGANG RETAIL MAUPUN GROSIR

PASAR REJOSARI

SUASANA YANG NYAMAN SAAT BERBELANJA MENJAMIN ANDA NYAMAN DAN AMAN BERTRANSAKSI

PASAR REJOSARI

KEMUDAHAN AKSES MASUK LANGSUNG KE AREA PASAR TRADISIONAL

PASAR REJOSARI

PARKIR YANG LUAS MENAMBAH KENYAMANAN BERBELANJA

PASAR REJOSARI

PUSAT JAJANAN DAN OLEH-OLEH KHAS SLATIGA

PASAR REJOSARI

SUSUDT PANDANG BAWAH DARI ARAH GROSIR DAN PASAR UTAMA

PASAR REJOSARI

SUSUDT PANDANG ATAS DARI ARAH GROSIR DAN PASAR UTAMA

Rabu, 02 Maret 2016

About Us



MEMBANGUN PASAR TRADISIONAL TIDAK SEKEDAR MEMBANGUN FISIK
Kondisi pasar tradisional di Indonesia yang jumlahnya hampir 13.000 sebagian besar sangat mengenaskan, bahkan image yang timbul di masyarakat pasar tradisional identik dengan suatu kondisi yang kumuh, kotor, becek dan tidak teratur.
Padahal yang membedakan antara pasar tradisional dengan pasar modern bukanlah kondisi fisik dari pasar tersebut, melainkan adanya sistim tawar menawar antara penjual dan pembeli di pasar tradisional. Disamping itu antara penjual dan pembeli dapat bertemu langsung dan punya hubungan kultural yang sangat intim, dan hal ini tidak kita temui di pasar modern.
Itqoni Group yang didirikan pada tahun 2005 mempunyai semangat “Meningkatkan daya saing pasar Tradisional terhadap pasar Modern” berusaha untuk mengajak pedagang pasar tradisional untuk memperbaiki citra buruk pasar tradisional yang secara lambat tapi pasti mulai ditinggalkan masyarakat akibat munculnya pasar-pasar modern, dan ITQONIGROUP juga mengajak seluruh pedagang pasar untuk membentuk jaringan pasar tradisional di Indonesia sehingga menyatukan rantai perdagangan yang kuat. Terciptanya pasar tradisional yang bersih, nyaman, tertata rapi, serta peningkatan kesejahteraan para pedagang merupakan tujuan dari pembanguanan pasar tradisional.
Akan tetapi tantangan yang harus dihadapi dalam upaya mewujudkan impian tersebut tidaklah kecil, antara lain:
  1. Image para pedagang bahwa pembangunan pasar tradisional akan menggusur mereka sangatlah kuat, hal ini berdasarkan pengalaman yang terjadi di beberapa pasar tradisional yang telah direvitalisasi.
  2. Adanya pedagang yang memiliki kios banyak, yang sebenarnya mereka bukanlah pedagang tetapi “investor property”. Yang selama ini mereka mendapatkan hasil dari menyewakan kios/stan di pasar, sehingga ada kekhawatiran mereka akan kehilangan penghasilan dari property mereka.
  3. Pedagang yang memiliki kios di lokasi yang strategis, dimana pada kondisi pasar terpuruk mereka mendapatkan keuntungan dengan banyaknya pesaing mereka yang pailit. Di antara pedagang pada dasarnya terjadi suatu persaingan sehingga ada kekhawatiran setelah pasar dibangun pesaing mereka akan bangkit.
  4. Sebagai tempat berkumpulnya masyarakat pasar tradisional dengan segala kepentingannya, sehingga banyak dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk menarik simpati para pedagang untuk kepentingan pribadi, seperti misalnya “politikus pasar
Menghadapi tantangan tersebut Itqoni Group dalam pembangunan pasar tradisional mempunyai komitment dalam pembangunan pasar tradisional antara lain:
1. Akan menampung ulang seluruh pedagang pasar yang ada (existing) 
Pembangunan pasar tradisional tidak ada artinya apabila pedagang lama terusir dari pasar tersebut, hal ini yang mendasari Itqoni group selalu melakukan pendataan secara detail sebelum melaksanakan pembangunan. Dimana setiap pedagang memiliki permasalahan yang berbeda, sehingga solusinya pun berbeda. Untuk itu diharapkan pedagang yang membutuhkan informasi yang benar bisa datang langsung ke kantor Itqoni Group terdekat
2. Tidak akan menambah jumlah pedagang dengan jenis jualan yang sama dengan pedagang existing (competitor)
Pedagang di pasar tradisional secara alami telah membentuk keseimbangan antara ketersediaan dan permintaan (suplay & deman) sehingga penambahan pedagang dengan jenis dagangan yang sama akan menambah competitor pedagang yang ada hal ini bisa menurunkan pendapatan pedagang yang ada (existing)
3. Memberikan alternative pembayaran yang terjangkau kemampuan pedagang
Yang menentukan kemampuan pedagang sebenarnya bukan harga/m² kios atau los melainkan berapa yang harus dikeluarkan pedagang per harinya, hal ini karena cash flow pedagang adalah harin. Sehingga diharapkan mereka dapat membayar kios/los dari keuntungan yang mereka peroleh. Dalam hal ini kami menawarkan sistim pembayaran dengan jangka waktu yang disesuaikan dengan kemampuan pedagang.
4. Membangun kerjasama dengan Perbankan Nasional untuk menyalurkan pembiayaan kepemilikan kios bagi para pedagang
Pedagang pasar tradisional pada umumnya tidak “bankable” artinya mereka tidak memiliki persyaratan yang cukup untuk mendapatkan fasilitas kredit dari Bank, sehingga dalam hal ini Itqoni Group akan bekerjasama dengan Bank untuk menyalurkan pembiayaan untuk mereka dari Bank. Untuk itu, Itqoni Group akan berupaya semaksimal mungkin agar semua pedagang bisa mendapatkan keuntungan dan mampu membayar angsuran kios/los dari hasil usaha.
5. Menangani Managemet pasar secara professional
Salah satu kunci suksesnya pembangunan pasar tradisional adalah management pengelolaan pasar yang baik, hal ini sangat penting agar pasar tradisional selalu diminati pengunjung. Antara lain dengan cara mengadakan pameran, kontes, dan event- event yang mampu mendatangkan pengunjung, selain masyrakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
6. Membentuk jaringan pasar tradisional di Indonesia
Itqoni group suatu group perusahaan dengan spesialisasi pembangunan pasar tradisional sampai saat ini telah menangani pembangunan pasar tradisional di beberapa kota di Indonesia akan membentuk jaringan perdagangan antar pasar tradisional, sehingga keunggulan di satu tempat dapat disalurkan ke tempat yang lain. Yang pada akhirnya dapat meningkatkan volume perdagangan, serta menekan biaya operasional yang ada.
7. Mengharamkan masuknya Toko/Pasar Retail modern di lingkungan pasar tradisional
Dalam pembengunan pasar tradisional Itqoni Group tidak akan memasukkan pasar/retail modern di dalam pasar, karena hal ini akan mematikan pedagang kecil dengan dengan jenis dagangan yang sama. Bahkan Itqoni Group berupaya agar pemerintah setempat mengeluarkan Peraturan Daerah yang membatasi zoning atau jarak terdekat ijin operasi pasar/retail modern, minimal 2km.
Masalah yang paling krusial dalam pembangunan pasar tradisional adalah penentuan harga jual kios/los, yang perlu disadari disini adalah harga murah belum tentu untung dan harga mahal tidak selalu berarti rugi. hal ini dapat kita lihat kenyataan yang terjadi saat ini dimana pusat-pusat perbelanjaan modern dengan harga jual selangit justru berkembang pesat sementara pasar tradisional yang harga jualnya lebih murah justru banyak pedagangnya yang mengalami gulung tikar. Maka dalam hal ini Itqoni Group mempunyai kiat “Fasilitas mall harga tradisional” dalam penentuan harga jual. Hal ini bisa dilihat dari design yang ditawarkan tidak kalah dengan bangunan mall dengan harga jual yang jauh dibawah harga jual di pusat perdagangan disekitarnya. Hal ini semata-mata untuk memberikan kenyamanan bagi para pengunjung karena “pembeli adalah raja” dan terjangkau oleh para pedagang

“Perubahan adalah keniscayaan,berubah sekarang atau Mati…!! Setiap perubahan pasti menuntut pengorbanan, dengan semangat kebersamaan mari kita wujudkan masa depan yang lebih baik”